Saya
dan Filsafat Ilmu
Mendengar
kata Filsafat sudah terbilang sering bagi saya. Kata Filsafat sering saya dapat
dari buku, majalah atau dari ucapan seseorang dalam percakapan tertentu. Kata Filsafat
bukan merupakan hal yang baru bagi saya yang dulunya duduk di bangku SMA,
karena banyak orang yang bercerita tentang salah satu pelajaran yang tidak
didapat di SMA ini, yaitu Filsafat.
Filsafat
merupakan sebuah ilmu yang bisa membuat
orang sesat bahkan gila jika mempelajarinya. Filsafat merupakan sebuah ilmu
yang hanya memerlukan logika dalam pembelajarannya. Hal itulah yang saya dapat
dari pendapat masyarakat awam tentang Filsafat. Filsafat seolah tergambar
sebagai suatu ilmu yang sangat membebani.
Filsafat
Ilmu merupakan perenungan terhadap suatu ilmu pengetahuan, berusaha menjelaskan
apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah. Pengetahuan tentang ini baru
saya dapat sejak duduk di bangku kuliah. Di perkuliahan saya baru memulai
sebuah kajian baru yaitu Filsafat.
Merenung
dan memikirkan sesuatu pasti pernah saya lakukan. Namun saya tidak mengerti
apakah hal yang saya lakukan itu merupakan suatu filsafat ilmu atau bukan. Yang
pasti perenungan tentang suatu ilmu
pengetahuan ini pasti telah dilakukan oleh para filosof-filosof ternama.
Sangat
banyak ilmu pengetahuan yang telah menjadi bahan pembelajaran bagi siswa maupun
mahasiswa saat ini, baik ilmu alam maupun ilmu social. Beberapa diantaranya
telah menjadi bagian dari hidup saya. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut telah
menjadi bekal dalam kehidupan sehari-hari. Sangat banyak manfaat yang dapat
diambil darinya, dengan ilmu pengetahuan saya dapat melakukan banyak hal yang
logis dan ilmiah.
Saya
mungkin belum terlalu memikirkan tentang bagaimana konsep-konsep dan
teori-teori dalam ilmu tersebut didapat. Tapi yang jelas ilmu pengetahuan telah
memberi banyak pengaruh positif bagi kehidupan saya.